Jumat, 03 Juni 2016

Pengalaman Berharga, Pertukaran Pelajar ke Singapura!!

Jika kalian sudah mengerti judul dari entri ini, kalian akan memahami apa yang akan saya bahas disini. Tapi mohon maaf saya tidak bisa menyertakan foto sebagai bukti karena hard disk yang berisi foto tahun 2013 hilang begitu saja.

Nah, saya mengikuti pertukaran pelajar ke Singapura pada tahun 2013 ketika saya masih duduk di bangku kelas 8. Pertukaran pelajar ini memang salah satu program SMP saya sebagai sekolah RSBI, dan Alhamdulillah saya mendapat kesempatan sebagai Guide untuk murid Singapura yang berkunjung ke sekolah saya saat kelas 7, dan mendapat kesempatan untuk pergi kesana bersama teman-teman saya yang lain. 

Saya berada di Singapura kurang lebih selama 2 minggu, dengan full schedule untuk sekolah, mengenal Singapura lebih dekat, dan sedikit rekreasi disana. Jujur, pada awalnya saya merasa sangat nervous. Takut jika saya tidak dapat berbaur dengan teman baru, atau tidak dapat beradaptasi dengan budaya disana. Tapi..

TIPS 1: Buang pikiran kalian tentang ketakutan akan budaya baru dan bahasa baru jika kalian akan mengikuti pertukaran pelajar. 

Karena sebenarnya ketakutan itu tidak akan menjadi kenyataan apabila kita mencoba membuka diri dan tidak terpaku pada perbedaan budaya. Singkat cerita, begitu saya sampai di Singapura, hal pertama yang saya lakukan adalah mencoba beradaptasi dengan hawa yang sangat panas dan oksigen yang terasa minim sehingga dada saya terasa pengap. Butuh waktu 30 menit untuk paru-paru saya beradaptasi, saya pikir saya akan mati saat itu.

Setelah naik ke bus, kami langsung pergi ke hotel yang memang telah dipesan. Di jalan, saya sangat terpukau bagaimana bersih dan rapihnya Singapura. Bahkan saya dengar dari Tour Guide saya, peraturan di Singapura sangat ketat bahkan untuk merokok sembarangan saja orang disana tidak berani karena terdapat kamera CCTV dimana-mana dan hukumannya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu hukuman penjara. Memang suram, tapi itu adalah cara yang ampuh. 

Sebenarnya saya tidak terlalu ingat dengan jelas tentang detail schedule apa saja yang saya dan teman-teman saya lakukan. Saya hanya akan menceritakan bagian-bagian yang menurut saya menarik.

Ketika saya belajar di Singapura sana, lebih tepatnya di Jurong Secondary School Singapore. Ternyata saya mendapat kelas Bahasa China...

BAYANGKAN RASANYA
MENJADI SATU-SATUNYA ORANG MELAYU DI KELAS TERSEBUT...

TIPS 2: Jangan malu untuk meminta bantuan kepada teman baru, karena itu juga bisa menjadi suatu metode untuk menambah teman

Kelas Bahasa China pun berhasil, dan saya pun mencurahkan semua kesulitan yang saya hadapi kepada Guide saya yang hanya dibalas dengan tawaan penuh keceriaan. Ya, mungkin dia tertawa di atas penderitaan orang lain. 

Skip beberapa bagian. Akhirnya, sekolah saya dan Jurong Secondary School Singapore mengadakan Jogathon. Jogathon merupakan acara marathon mengelilingi berpuluh-puluh km jalan. Layaknya marathon saja seperti apa, tetapi disini diganti namanya menjadi Jogathon. 
Panas, lelah, tetapi ajaibnya saya bisa menyelesaikan Jogathon tersebut. Tetapi karena Jogathon itulah saya bertemu dengan seorang anak laki-laki yang kemudian mengajarkan kepada saya bahwa LDR berbeda negara itu sangat sulit terutama untuk murid SMP. 
Saya ingat hal pertama yang dia tanyakan kepada saya adalah apakah saya baik-baik saja, dan berniat untuk memberikan saya air minum tapi saya tolak dengan halus. Akhirnya kami berbincang-bincang cukup panjang, bersama dengan teman-temannya yang lain yang ternyata ingin belajar Bahasa Indonesia. Saya ingat bahwa saya memberitahu mereka bahwa sebenarnya Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia tidak jauh berbeda, jadi jika mereka ingin mempelajari Bahasa Indonesia itu tidak akan terlalu sulit. Akhirnya, anak laki-laki itu meminta id twitter saya, dan setelah saya pulang ke Indonesia, kami berbicara lebih banyak lewat twitter. 

Bagian yang menarik ketika saya mengikuti pertukaran pelajar adalah ketika saya mengunjungi Sentosa yang merupakan tempat utama destinasi turis, Patung Merlion, China Town, hingga Universal Studio Singapore.  

TIPS 3: Jangan sia-siakan waktu rekreasi yang dimiliki ketika melakukan pertukaran pelajar karena itu adalah pengalaman yang sangat langka

Banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang saya dapatkan, salah satunya adalah cara menerima perbedaan budaya yang memang sangat berbeda dengan budaya yang ada di Indonesia. Lalu, saya juga sebenarnya harus berterima kasih kepada pertukaran pelajar tersebut karena kegiatan tersebut sangat membantu saya dalam berkomunikasi dengan Bahasa Inggris dan bekerja sama dengan orang lain. Entah pengalaman itu akan saya dapatkan lagi atau tidak, tetapi saya sangat bersyukur dapat mengenal pelajaran yang sangat berharga dalam usia yang cukup belia. 


Dan itulah 3 tips utama yang mungkin sekiranya bisa membantu kalian jika akan atau ingin mengikuti pertukaran pelajar. Ingat, pertukaran pelajar butuh pertimbangan yang matang. Kita harus mengetahui potensi diri dan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang mungkin terjadi saat kita berada di negara orang. Tetapi, tetap nikmati waktu rekreasi yang disediakan. Jangan terpaku pada belajar karena tujuan utama dari pertukaran pelajar adalah mengetahui kebudayaan masing-masing negara melalui pendidikan, jadi ambil pelajaran berharga bagi mental dan psikis kita, bukan hanya otak ;)

Tangerang, "Australia-nya Indonesia"!

Hai, udah lama ga update tulisan di blog. Sibuk UKK.
Ya..

Sibuk mikirin nilai:( 

Okay, kali ini saya akan membahas tentang kampung halaman tercinta. 
Tangerang!
Sebelumnya udah pada tau kan Tangerang itu dimana? Ya mepet-mepet Jakarta sedikit, lah. Jadi bisa dibilang sama-sama panas, sama-sama banyak mall, tapi bedanya dengan Jakarta adalah Tangerang itu anti macet, serius. Coba deh main ke sana, jalannya lancaaaar banget. 

Nah, temanya kali ini adalah.. katanya Tangerang itu disebut-sebut Australia-nya Indonesia, lho. Kenapa?

Karena.. Tangerang itu bersiiiiiiih banget. Pemulung, sampah kecil numpuk di pinggir jalan itu nihil. Dan Tangerang juga pernah meraih piala sebagai kota terbersih se-Indonesia. Saya lupa tahun berapa, hehe. Sebenarnya Tangerang juga bukan kota padat penduduk seperti Bandung atau Jakarta, malah tergolong sedikit kosong. Makanya masih banyak lahan kosong yang ujung-ujungnya dibuat mall lagi. Jika kalian main ke Tangerang, jangan terkejut jika kalian akan melihat mall setiap radius 100 m. Itu sudah biasa. Mulai dari TangCity Mall, Supermall Karawaci atau biasa disebut SMS, Lippo Karawaci, dan masih banyak lagi. Dan mall-mall tersebut bukan main luasnya. Jika di Bandung kalian tidak puas dengan mall-mallnya, cobalah bermain ke Tangerang. 

DIJAMIN SAKIT KAKI.....

Nah, jika kalian berkunjung ke Tangerang, kalian akan disambut oleh...

Plang tersebut sudah sangat terkenal bagi orang yang sering mondar-mandir di kota Tangerang, jika kalian meninggalkan kota Tangerang maka kalian akan membaca tulisan "Selamat Jalan" 

Oh iya, for your information. Di Tangerang, di pagar-pagar jalan seperti gambar di atas biasanya ditempeli dengan plang Asmaul Husna. Jadi kita bisa beribadah sambil menyetir kendaraan kita. Asmaul Husna ini dilengkapi dengan huruf latin dan artinya, jadi jangan khawatir :)



Nah, kembali lagi ke masalah kebersihan tadi, ya. Selain karena lingkungan yang sangat bersih tanpa pemulung, sampah, dan PKL berkeliaran. Tangerang juga dikenal mempunyai ruas jalan yang sangat luas, bahkan untuk 2 arah. Nah, bisa tahu mengapa Tangerang tidak pernah macet, kan? Selain luas, jarang sekali ditemukan kerusakan di ruas-ruas jalan utama. Kerusakan jalan biasanya ditemukan di jalan-jalan kecil dan biasanya tidak bertahan lama. Wah, kalau saja semua kota di Indonesia seperti ini...

Tapi, sayangnya Tangerang itu panas. Tapi sebenarnya itu tidak mengurangi kharisma Tangerang sebagai salah satu kota Metropolitan yang sibuk dan mengundang berbagai turis karena ketertiban dan kebersihannya. 

Dan, di Tangerang juga identik dengan komplek perumahan elite yang dipenuhi pohon-pohon di pinggir-pinggir jalan. Mungkin inilah faktor pendukung lain mengapa Tangerang disebut sebagai Australia-nya Indonesia. Karena saya pribadi sebagai turunan dari orang Tangerang pun merasa ketika jalan-jalan sore di sekitar perumahan, serasa berada di luar negeri

Secara pribadi, itulah beberapa alasan mengapa saya sangat suka berlibur ke Tangerang. Semua tempat dapat dijangkau dengan mudah, tanpa macet. Dan hawa-hawa sekitar Tangerang lah yang membuat saya merasa kalau kota itulah rumah saya

Tangerang juga bisa disebut sebagai kota yang masih sangat muda. Kota Tangerang baru berumur 23 tahun. Itu dikarenakan kota Tangerang merupakan kota hasil pemekaran. Wajar saja, dia masih sangat muda. 

Tapi aspek-aspek positif itulah yang mungkin bisa dijadikan contoh bagi kota-kota yang lain. 



Nah, gambar di atas merupakan gambaran umum jika kalian bertanya "Tangerang itu suasana kotanya seperti apa, sih?" 
Sebenarnya tidak terlalu beda, tetapi mungkin apartemen disini terlihat lebih rapih dan banyak gedung-gedung tinggi yang sangat menjulang. Gedung itu biasanya adalah perusahaan, bank, bahkan mall. Atau mungkin hotel. Tapi sebenarnya di Tangerang pun saya sendiri jarang menemukan hotel. 
Ya.. paling banyak sih Mall



Gambar di atas merupakan plang yang cukup terkenal di Tangerang. Siapa yang tidak tahu BSD City? Daerah komplek elite dengan berbagai mall trendy dan pemandangan sepanjang komplek yang enak dipandang mata. 



Kurang lebih, suasana pepohonan di kota Tangerang itu seperti ini. Pepohonan tinggi dengan jalan khusus untuk pejalan kaki. Berjalan-jalan di tempat seperti ini memang cocok dilakukan di sore hari atau pagi hari. Benar-benar terasa seperti Australia, kan? ;) 


Selain kebersihannya, jangan lupakan makanan khas Tangerang yaitu Laksa dan Ketoprak. Dijamin, sekali mencoba akan ketagihan (karena saya pun begitu). 


Mau membahas kebersihan Tangerang malah jadi menyambung ke makanan..

Nah, jika kalian tidak percaya tentang bersihnya Tangerang benar-benar seperti apa yang saya jelaskan tadi. Buktikan sendiri dengan mengunjungi kota Tangerang jika kalian mempunyai waktu kosong, siapkan saja uang jika kalian ingin menjelajahi berbagai mall dan kipas atau AC untuk melindungi diri kalian dari panas yang lumayan menyengat. 


P.S: Sebenarnya ini antara promosi atau benar-benar menjelaskan keadaan kota Tangerang..